Case lv. 5 Murid Holmes

Pukul 00.00
"10, 9, 8, 7, 6, 5, 4, 3, 2, 1,"
"Happy New Year!!!!! Preeet Preeeet Preeeeet (suara trompet)"
"Yeaaaaah, Selamat Tahun Baru Masehi!" Teriak Small.
"Selamat tahun baru!" Teriak ketiga temannya.
Ya, keempat mahasiswa Imperial Collage - Jefferson Hope, Jonathan Small, Stapleton Baskerville, James Moriarty - sedang merayakan detik-detik tahun baru di lantai 2 apartemen mereka.
Pukul 01.55
Setelah lelah berpesta malam itu, mereka kembali ke kamar masing-masing untuk melakukan aktivitas masing-masing. Tapi kejadian yang tak disangka-sangka justru terjadi 1 jam kemudian.
Pukul 02.55
Tiba-tiba teriakan Moriarty yang memekakkan telinga - membuat bangun Hope dan Stapleton - kedua temannya sehingga mereka langsung menuju sumber suara. Ternyata teriakan itu berasal dari dalam kamar Small, apartemen lantai 2. Jonathan Small (19) ditemukan terbaring tewas dengan perut berlimpah darah akibat luka tusukan benda tajam. Mayat Small menunjukan posisi yang aneh, tangannya - jari telunjuknya - menunjuk ke arah atas. Karena keanehan mayat temannya tersebut, akhirnya mereka bertiga memutuskan untuk menghubungi Polisi Scotland Yard yang langsung datang menuju TKP 5 menit kemudian.
Pukul 03.00
Polisi melakukan olah TKP dan menyuruh Tim Forensik memeriksa keadaan mayat. Senjata pembunuhan diduga pisau bekas memotong kue perayaan tahun baru. Tapi sudah terdapat semua sidik jari keempat pemuda yang merayakan pesta di kamar Small tersebut. Sedangkan waktu kematian diduga 30 menit yang lalu, dengan begitu Inspektur Clarky, petugas yang menangani kasus ini, menginterogasi ketiga orang yang sedang berada di sana saat kejadian, yang dicurigai sebagai pelaku. Inspektur Clarky mendapatkan data sebagai berikut:
James Moriarty (20):

Moriarty yang pertama kali menemukan korban. Dia menempati kamar paling atas di apartemen. Setelah pesta berakhir dia mengaku langsung naik ke kamarnya, apartemen lantai 4, untuk melakukan aktivitas yang biasa dilakukannya malam-malam, yaitu menelepon kekasihnya. Setelah 1 jam menelepon, dia ingin meminjam ponsel milik Small karena pulsa ponselnya sudah habis. Jadi dia turun ke kamar Small, tetapi dia malah menemukan Small sudah terbaring tak bernyawa. Diapun kaget dan berteriak sekencang-kencangnya.
"Sudah kubilang bukan? Aku menelpon kekasihku sebelum sampai saat kejadian, kalau tidak percaya periksa saja daftar panggilan di ponselku!"
Jefferson Hope (19):
Hope orang kedua yang menemukan korban setelah Moriarty. Dia menempati kamar paling bawah. Setelah pesta berakhir dia mengaku sempat mengobrol sebentar dengan korban. Setelah itu dia langsung turun ke kamarnya untuk mengerjakan skripsi, tapi sebelum sempat menyelesaikan skripsinya dia mendengar teriakan Moriarty. Jadi dia langsung naik ke kamar Small, dan mendapati Moriarty yang sedang syok memandangi mayat Small.
"Ya memang benar aku sendirian di kamar. Tapi aku benar-benar sedang mengerjakan skripsiku sebelum sampai saat kejadian. Kalau tidak percaya lihat saja tumpukan kertas di atas mejaku! Aku harus menyelesaikan skripsiku untuk kukumpulkan pagi nanti."
Stapleton Baskerville (22):
Stapleton orang terakhir yang menemukan korban. Dia memiliki pendengaran yang bagus. Dia menempati kamar di lantai 3. Setelah pesta berakhir dia mengaku langsung naik ke kamarnya karena sudah mengantuk. Tapi dia tidak bisa tidur karena terus mendengar ocehan Moriarty yang berisik menelepon kekasihnya. Setelah berjam-jam mendengar keberisikan ocehan Moriarty, dia mendengar keberisikan kaki Moriarty yang menuruni tangga melewati kamarnya. Beberapa saat kemudian dia mendengar teriakan Moriarty yang amat mengerikan dari dalam kamar Small. Jadi dia melesat turun ke kamar Small, dan melihat dua temannya yang sedang memandang ngeri mayat temannya yang satu lagi.
"Apa aku dicurigai sebagai pembunuh hanya karena tak punya alibi? Aku terus terjaga sebelum sampai saat kejadian, kalau tidak percaya lihat saja mataku yang memerah ini!"
Pukul 03.10
Inspektur Clarky menangkap Stapleton Baskerville karena tidak mempunyai alibi yang jelas. Tapi apakah analisa Clarky benar? Apakah Hope dan Moriarty patut untuk tidak dicurigai sebagai pembunuhan Small?
Pertanyaan:
1. Jika posisi tangan Small menunjukan sebuah Dying Message, apa maksud Dying Message tersebut?
2. Jika ada satu diantara mereka bertiga yang berkata bohong, perkataan apa yang membuatnya ketahuan berbohong?
3. Jika yang berbohong adalah pelakunya, siapa pelaku sebenarnya yang membunuh Small?


Murid Holmes

Comments

  1. sukses Gan...kunjung balik ya
    http://sahrudinyasir.blogspot.com/
    \

    ReplyDelete
  2. Mungkin arti DM korban tsb adlah angka1 yang berarti lantai 1 jdi mungkin plaku'a Jefferson Hope
    Karena Hope mengatakan bahwa dia sempat ngobrol dgn korban setelah pesta usai. tetapi diawal dikatakan bahwa stlah pesta usai msing" dri mreka pergi k kmar msing"
    Jadi mungkin plaku'a Jefferson Hope


    Gomen klo salah

    ReplyDelete
  3. sudah lama gak kunjungi blog sendiri.....ini case level easy kok jdi ga terlalu susah

    ReplyDelete
  4. Arti dari DM korban adalah korban menunjukkan bahwa pelaku berada di lantai 1, pelakunya adalah Jefferson Hope karena dia mengatakan bahwa dia akan mengumpulkan skripsinya pagi ini, padahal pada tanggal 1 january itu hari libur.
    sudah jelas bahwa di berbohong

    ReplyDelete
  5. Selamat malam , inilah hasil hipotesis saya .
    Orang yang berbohong adalah Jefferson Hope, sekilas dari alibinya bisa dibilag benar, karena dia sempat berbicara dengan korban, di saat Moriarty dan Stepleton berada di kamar masing-masing, Small dan Hope terlibat dalam konflik , dan berujung kepada pembunuhan yang menewaskan Small . Ketika mengetahui Moriarty yang beranjak turun ke kamar Small lewat suara kakinya, Hope bergegas ke kamarnya dengan alasan mengerjakan skripsi . Menurut saya itu sepertinya tidak direncanakan / tidak dilakukan sebelumnya oleh Hope .

    Maaf kalau belum benar , saya masih belajar :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

4. Mimpi

KILLER MESSAGE