The Terror In London

Case Maker : Balya Ibnu Sulistyono

                      4th of November 2011

“Ditemukan banyak kertas-kertas aneh di seluruh penjuru kota London hari ini. Kertas itu adalah kertas bertuliskan sajak “The Death and Burial of Cock Robin”.

Di bagian sudut bawah tiap-tiap kertas tertulis tanda tangan orang yang sama dengan pengebom salah satu kursi di London Eye. Kejadian seperti ini sudah terjadi tahun lalu.

Saya Logan Jackson melaporkan”
“Wah! Kejadian tahun lalu? Aku tidak tahu” kata Ephram
“Kau ini bodoh atau apa?
Coba kauingat tahun lalu” kata Quentin
“Apa?”
“Kau ‘kan pergi ke Perancis selama seminggu dengan teman sekolahmu!” kata Quentin mengingatkan

“Oh, itu” kata Ephram ingat
Tiba-tiba, saluran berita tersebut diganti oleh orang yang mereka kenal sebagai pengganggu, Iris, “Ah, berita sore terus. Bosan. Lebih baik nonton drama saja!”

“Ugh! Bisakah kau untuk sehari saja tidak mengganggu” kata Ephram “Kami hanya butuh waktu dari pukul empat sore hingga setengah enam sore!”
“Tidak” Iris menjawab dengan ringannya
“Kau ‘kan punya jadwal pelajaran tambahan hari ini!” kata Quentin “Mengapa sudah pulang?”
“Gurunya sakit. Jadi pelajaran tambahan untuk hari ini dihentikan untuk sementara” kata Iris
Tak lama, Mom
“Mom akan ke London hari ini. Mom ingin mengunjungi teman Mom yang sakit. Kalian ingin ikut?” ibu ketiga kakak-beradik itu mendatangi mereka
“Aku ikut!” kata Quentin
“Aku juga!” kata Iris
“Aku tidak. Di rumah saja” kata Ephram sambil merebut remote TV dari tangan Iris
“Ya sudah. Ayo, kita berangkat!” kata Ibu mereka “Dan kau Ephram, antar kami!”
Oleh karena Ephram sudah berumur 18 tahun, dia berhak untuk memiliki SIM. Menyetir  mobil sekarang legal baginya. Mereka berangkat ke London diantar Ephram. Mereka hanya butuh waktu kurang lebih satu jam untuk ke sana. Ketika di tempat parkir rumah sakit, Ephram sudah bersiap kembali dan ibunya mengingatkan.

“Ephram, jangan lupa membersihkan dan merapikan kamarmu. Bila perlu bersihkan rumah!” kata Ibu Ephram
Iris yang saat itu sudah turun dari mobil menemukan secarik kertas. Sambil membaca kertas tersebut, Ia bertanya, “Kak! Ini sajak apa?”

Who kiled Cock Robin?
I, say’d the Sparrow,
with my bow and arow,
I killed Cock Robin.
Who saw him die?
I, said the Fly,
with my litle eye,
I saw him lie.
Who caugh his blood?
I, say’d the Fish,
with my litle dish,
I caught his blood.
Who'll made the sroud?
I, said the Beetle,
with my thead and needle,
I'll make the sroud.
Who'll dug his grave?
I, say’d the Owl,
with my pick and shovel,
I'll dug his grave.
Who'll be the parson?
I, say’d the Rook,
with my litle book,
I'll be the parson.
Who'll be the clerk?
I, say’d the Lark,
if it's nat in the dark,
I'll be the clark.
Who'll carry the link?
I, say’d the Linnet,
I'll fetch it in a minut,
I'll carry the link.
Who'll be chef mourner?
I, say’d the Dove,
I mour for my love,
I'll be chef mouner.
Who'll cary the cofin?
I, said the Kit,
if it's not though the nigt,
I'll cary the cofin.
Who'll bear the pail?
We, say’d the Wren,
both the cock and the hen,
We'll bear the pall.
Who'll sing a sam?
I, said the Trush,
as she sat on a bush,
I'll sing a salm.
Who'll toll the bell?
I say’d the Bull,
Becaus I can pull,
I'll tell the bell.
All the birds of the air
felt a-sighing and a-sobing,
when they heard the bell toll
for poor Cock Robin.

“Oh, itu The Death and Burial of Cock Robin” jawab Ephram
“Tapi kok banyak salah tulisnya?” kata Iris
“Oh, iya ya” kata Ephram sambil melihat dan memeriksanya
Tiba-tiba Quentin berkata dengan sangat tertarik, “Oh! Ini carik kertas yang ada di TV tadi!”
“Kau benar!” jawab Ephram “Di mana kautemukan benda ini?”
“Di situ!” kata Iris
Mereka pun melihatnya dengan saksama. Tak lama, Quentin berkata, “Iris, kenapa kau diberi pelajaran tambahan?” tanya Ephram, “Kenapa kau sangat teliti dengan spelling”
“Aku akan diikutkan lomba spelling bee”
“Oh begitu,” kata Ephram “Mom aku tidak jadi tidak ikut. Aku ikut saja”
“Ya sudah. Mom mau ke atas, kalian ikut dengan Ephram. Setelah ini Mom akan ke pasar swalayan untuk berbelanja,” kata Ibu mereka “Jika sudah akan pulang, Mom akan meng-sms kalian”
“Baik, bu!” Quentin dan Iris serempak
Ibu mereka pun masuk ke dalam lift yang ada di basement rumah sakit itu, meninggalkan Ephram dan kedua adiknya.
“Kau membawa uang?” tanya Iris ke Ephram
“Tenang, aku bawa” kata Ephram, katanya sambil mengajak mereka keluar, “Ayo, makan es krim!”
Mereka segera pergi ke mall yang terletak di seberang rumah sakit. Mereka tahu kedai es krim yang sangat enak di mall itu. Mereka sering makan es krim di sana. Kedai es krim itu berada di seberang toko daging dan di sebelah toko buah. Begitu mereka duduk, seorang pramusaji menghampiri mereka.
“Ingin pesan apa?”
“Aku sundae dengan saus coklat di atasnya!” kata Quentin
“Tiga scoop. Vanilla, coklat, dan stroberi serta krim di atasnya” kata Iris
“Ah, aku banana split saja” kata Ephram sambil berpikir dan memeriksa dompetnya, “Anak-anak ini kalau diberi kesempatan memilih, pilihannya tidak rasional”
“Sundae dengan saus coklat; Vanilla, coklat, stroberi dengan krim; dan banana split” kata nona pramusaji itu
“Yep”

Quentin yang duduk di seberang Ephram melihat hal aneh di kedua kertas itu. Ada tulisan
“A – M = A and N – Z = B”

“A dikurangi M hasilnya A dan N dikurangi Z hasilnya B. Ada lima variabel dan tidak saling berhubungan,” katanya “Mana bisa diselesaikan?”
“Kau bicara apa?” tanya Iris
“Ah, itu. Cuma tulisan yang ada di belakang kertasnya”
Ephram pun segera membaliknya dan berkata “Ah, benar. Menurutmu ada hubungannya dengan rhyme itu?” kata Ephram ragu
“Could be” kata Quentin “Ah, mungkin harus menggunakan cipher!” kata Quentin
“Tapi cipher apa?”
Tak lama, pramusaji itu datang kembali dengan nampan dengan dua piring dan satu gelas, serta selembar bon
“Ini es krimnya” kata pramusaji itu
“Maaf, toko ini tutup jam berapa?” tanya Iris, iseng
“Adik bisa melihat ke arah situ” kata pramusaji itu sambil menunjuk sebuah papan bertuliskan “Open 09.00 – 21.00” diikuti pandangan ketiga anak itu.
“Dari jam 9 pagi hingga 9 malam. Berarti bukanya selama dua belas jam, ya!” kata Iris
“Iya, Dik” kata pramusaji itu
Mereka mulai makan es krim itu sambil memikirkan teks aneh itu, kecuali Iris. Iris malah melihat ke arah seberang toko es krim itu.
Begitu selesai menghabiskan es krim, mereka berjalan-jalan sambil memikirkannya. Setelah mereka berjalan beberapa lama, Mom mereka meng-sms Ephram mengajak pulang. Sudah pukul 20.00. Mereka pun segera ke parkiran rumah sakit dan mendapati Mom mereka telah menunggu mereka.
“Kalian masih belum punya ide tentang sajak itu?” tanya ibu mereka
“Belum”
Di kendaraan itu, mereka terus terdiam. Tak ada suara apapun selain lagu Firework yang dipopulerkan oleh Katy Perry yang mengalun dari radio mobil mereka. Malam itu hampir seluruh radio memainkan lagu Firework itu. Ibu mereka dan Iris sudah tertidur. Setelah beberapa waktu, mereka sampai di rumah mereka.
“Huah! Hingga sekarang kita belum menemukannya!” kata Ephram turun dari mobil dengan nada agak tinggi
“Kita harus tau, APA maksud sajak itu! Apapun yang tertulis di dalamnya!” jawab Quentin
“Ah, kalian ini. Berlebihan” kata Iris santai dan berjalan masuk.
Tak lama, Ephram mendapatkan ide cara memecahkannya. Dibantu Iris dan Quentin, Ephram mengetahui apa yang tertulis di dalamnya.

Isi dari pesan itu adalah, sebuah kejadian bersejarah di Inggris, yang akan terulang....

1. Di manakah bom tersebut dipasang?

2. Kapankah bom akan meledak?

***

Jawaban : http://downloads.ziddu.com/download/24078165/FC-Case-__Terror-in-London__.docx.html

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

4. Mimpi

KILLER MESSAGE